Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mencanangkan penerapan Ujian Nasional (UN) online
bagi siswa. Namun, pelaksanaan ujian ini tidak serta-merta dilakukan
sekaligus karena masih memerlukan penyesuaian, terutama mengenai
kesiapan infrastruktur teknologi di berbagai daerah.
Plt Kepala Puspendik Kemendikbud Nizam mengatakan, sekolah-sekolah di daerah di Indonesia menyambut adanya UN online ini. Sekolah-sekolah itu cukup antusias karena banyak sekolah yang sudah lengkap sistem komputernya.
"Sudah
banyak yang menulis pakai komputer daripada pakai tangan," ujarnya saat
ditemui seusai sidang Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di
Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Dia menuturkan, komputerisasi sudah
menjangkau beberapa daerah di wilayah Indonesia timur. Beberapa sekolah,
di Papua misalnya, sudah mulai menggunakan komputer.
Nizam mengatakan, pelaksanaan UN online
akan dipersiapkan secara bertahap. Tahun ini, pelaksanaannya mulai
diterapkan pada sekolah-sekolah Indonesia yang ada di luar negeri,
seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.
"Tahun ini kita coba
untuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri. Kita kirim soal ke luar
negeri karena di sana yang sudah siap dengan infrastrukturnya," imbuh
Nizam.
Untuk menyambut ujian online ini, beberapa sekolah juga telah diujikan secara terbatas. Ujian secara online sudah mulai diterapkan bagi siswa, misalnya, dengan menggelar ulangan harian secara online.
"Beberapa sekolah sudah mulai melakukan itu meski bukan untuk UN, tapi untuk ujian kelas," katanya.
Selanjutnya, pada sekolah yang sudah siap tadi, menurut Nizam, Kemendikbud berencana akan melakukan uji coba UN online pada 2015 nanti.
"Prototipenya sudah siap, baik itu sistem maupun bentuk soalnya. UN online 2015 kita buat sebagai pilot project.
Kalau nanti dari perkembangannya dilihat bisa lebih baik, kalau
berhasil, kita coba 2016 secara bertahap. Kita lihat kondisi di
lapangan," ujar Nizam.
Menurut dia, penerapan UN online
merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang kian pesat
saat ini. Hal demikian, lanjut Nizam, guna mencegah beberapa masalah
yang kerap terjadi saat UN, yaitu pemborosan penggunaan kertas,
keamanan, dan kebocoran soal.
Posting Komentar